Jumat, 27 September 2013

UKURAN KOMPONEN DEMOGRAFI



 UKURAN KOMPONEN DEMOGRAFI

Pada dasarnya ukuran-ukuran yang dipergunakan dalam demografi sama degan ukuran-ukuran pada ilmu-ilmu yang lain yaitu ukuran absolute dan relatif.pegukuran sturuktur demografi yang datangnya berasal dari sensus penduduk atau data sekunder degan pengukuran demografi yang dapat terjadi pada saat misalnya kelahiran ( fertilitas),kematian ( mortalitas) dan mobiltas penduduk.
Pegukuran peroses demografi ( komponen demografi yang dinamis ) akan dibahas pada waktu membicarakan kelahiran ,kematian dan mobilitas penduduk.dalam pengukuran peristiwa-peristiwa tersebut perlu diketahui yaitu:
a.       Pada periode waktu mana peristiwa itu terjadi.
b.      Kelompok penduduk mna yang mengalami peristiwa tersebut.
c.       Peristiwa man yang diukur.        

1.      Bilngan absolut                                                                                                                                          
Bilang absolut dalam demografi di kembangkan menjadi bilangan relative,degan maksud agar lebih mudah untuk mengadakan analisa dan ukuran satu degan yang lain dapat diperbandingkan.contoh bilangan sederhana bilngan absolut adalah jumlah penduduk.dari berbagai survei dan sensus.
2.      Bilangan relatif
Beberapa pengukuran deagan bilngan relatif adalah sebagai berikut.
a.       Proporsi
Sebagai contoh ,pada suatu kelas jumlah murid perempuan adalah a sedang jumlah murid laki-laki adalah b .proporsi murid laki-laki adalah sebagi berikut
                   a
Pik-ik =  
                a + b
Dan proporsi murid perempuan adalah
   
                  b
Ppr + =
               a + b

b.      Persentase
Persenrase adalah proposi dikalikan 100 .sebagai contoh persentase murid laki-laki.
Murid laki-laki.
                        a
Pers ik-ik  =
                      a + b
dan peresentasi murid perempuan adalah
                 b
Pers .pr  =            x 100
                a + b
Dalam analisis dat demografi atau data yang lain pada umumnya angka proporsi jarang dimunculkan ,yang paling banyak digunakan adalah bentuk persentase .

c.       Perbandingan 
Perbandingan  jumlah murid laki-laki degan perempuan

d.      Rasio  ( ratio )
Rasio adalah perbandingan dua perangkat ,yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu .dalm pengerjaannya ,rasio ( ratio ) adalah perbandingan di kalikan 100.ukuran rasio ini sangat dipergunakan .dibawah ini beberapa pengukuran  rasio akan ditampilkan.
a). rasio jenis kelamin ( sex ratio = SR )
 perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki –laki dan perempuan.
Kalau jumlah laki –laki dinyatakan  dengan simbol M dan jumlah murid perempuan degan simbol F ,maka rasio jenis kelamin ( sex ratio = SR dapat di tulis degan rumus:
                 M
SR =                  x k
                 F
k = konstanta besarnya sama dengan 100
atau dapat dikatakan bahwa rasio adalah perbandingan dikalikan 100

b) rasio jenis kelamin menurut umur

 Rasio jenis kelamin dapat pula dibuat berdasarkan kelompok umur diwilayah yang sedang dilaksanakan pembagunaan ,
Untuk keseluruhan jumlah pendudukperempuan len=buh banyak dari pada  jumlah penduduk laki-laki sehingga secara total SR lebih kecillebih jelasnya dapat digambar degan grafik.
Rasio jenis kelamin (SR) menurut kelompok umur dapat ditulis degan rumus sebagai berikut :
             Mi
SR,=               x k
              Fi
Keterangan :
SRi  = rasio jenis kelamin pada umur atau golongan i tahun
Mi   = jumlah penduduk laki-laki pada umur atau golongan umur i tahun
Fi     = jumlah penduduk perempuan pada umur atau golongan umur i tahun
k    = konstanta ( umurnya nilainya 100 )

c). Rasio menurut jenis kelamin kelahiran ( sex ration at birth = SBR )
Rasio jenis kelamin kelahiran sering digunakan untuk menghitung jul]mlah kelahiran bayi laki-laki dan kelahiran bayi perempuan.apabila hanya diketahui angka kelahiran total ( laki-laki + perempuan ) dimuka telah di sebutkan bahwa pada tahun tertentu disuatu wilayah jumlah kelahiran bayi laki –laki lebih banyak dibandingkan bayi perempuan.sebagai contoh di suatu wilayah pada tahun 1990 terdapat 214 kelahiran bayi laki –laki dan 200 kelahiran bayi perempuan ,maka rasio jenis kelamin kelahiran adalah :
                  214
SBR =                    x 100 = 107
                   200
Ini berarti tiap kelahiran bay perempuan akan terdapat 107 kelahiran bayi laki-laki.

Keterangan :
SBR = Rasio jenis kelamin kelahiran
Bm  = kelahiran bayi laki-laki
Bf = jumlah kelahiran bayi perempuan
k  = konstanta

d) Rasio anak perempuan ( child women ration = CWR )
    Rasio Anak perempuan  ( child women ration = CWR ) adalh perbandigan antara anak ,yaitu jumlah penduduk di bawah usia lima tahun terhadap jumlah perempuan usia subur ( usia melahirkan atau usia reproduksi )yaitu umur 15 tahun smapai dengan 49 tahun rasio anak perempuan merupakan salah satu ukuran kelahiran yang sederahana dan datanya dapat didapat dari hasil sensus penduduk.maki besar angka rasio anak perempuan memberikan gambran semakin tinggi tingkat kelahiran.yang di nyatakan dalam rumus rasio anak perempuan sebagai berikut:
                  P(0-4 )
CWR =                     x k
               Pf (15-49)

Keterangan :

CWR : Rasio anak wanita ( child women ratio )
P( 0-4)   : jumlah penduduk usia dibawah 5 tahun
Pf (15-49): jumlah penduduk perempuan usia 15-49 tahun
k  = angka konstanta dalam rumus ini biasanya 100.


sejarah ilmu oseanografi

Manusia tertarik pada lautan dapat ditinjau kembali pada permulaan zaman peradaban manusia, ketika pengetahuan tentang dunia dibatasi pada negara-negara dimana kapal-kapal pelaut dapat pergi dan kembali. Pada waktu itu bentuk dari peta sangat penting artinya. Dimana bentuk peta ini menjadi makin tepat begitu pelayaran menyeberangi lautan makin lama makin menempuh jarak yang jauh dan sering dilakukan.
Pada abad keempat sebelum Masehi seorang sarjana terkemuka bangsa Yunani, Aristoteles telah melakukan suatu penelitian yang mendetail mengenai hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan laut. Dimana dia secara cermat menjelaskan dan mengklasifikasikan organisme tersebut. Akhirnya pada abad kesatu sebelum Masehi hubungan antara pasang dan letak dari bulan telah dimengerti oleh manusia untuk pertama kali. Pengertian ini mendorong manusia mampu untuk membuat ramalan yang tepat.
Pelayaran-pelayaran besar juga sama pentingnya dalam memetakan garis pantai dan lautan-lautan dunia dalam perkembangan sejarah berikutnya. Sebagai contoh, Ferdinando Magelhaens telah mengadakan suatu pelayaran mengelilingi dunia pada abad keempat belas setelah Masehi. Dia telah membuktikan bahwa bumi ini berbentuk bulat, tidak datar seperti yang diperkirakan oleh orang banya pada waktu sebelumnya. Pada abad kedelapan belas seorang bangsa inggris yang bernama James Cook membuat seluruh peta dari lautan Pasifik dan memperlihatkan adanya sebuah daratan yang terletak pada bagian Selatan Kutub yang selalu tertutup oleh es. Beberapa ekspedisi oseanografi penting lainnya telah dilakukan oleh Challenger(1872-1875), Gazelle (1874-1876), Vitiaz (1886-1889), dan Meteor (1925-1927). Ekspedisi Challenger khususnya telah membuat sebuat bantuan tambahan pengetahuan yang penting. Dimana mereka telah mengadakan pelayaran sejauh 68.890 mil laut, membuat 492 kali pengukuran kedalaman, 133 kali pengambilan contoh dasar laut dan mengumpulkan data-data iklim, arus laut, suhu laut, komposisi air laut dan contoh-contoh sedimen dasar dari 362 statiun penelitian yang berbeda.
Pada saat ini ilmu oseanografi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang berkembang secara cepat dan membutuhkan ongkos yang mahal dan sering bersangkutan dengan kerjasama internasional. Kapal-kapal penelitian oseanografi sekarang telah dilengkapi dengan alat-alat rumit yang dapat mengumpulkan data fisika, kimia dan biologi secara cepat, tepat dan jelas. Data dan inforamasi dari satelit yang selalu mengelilingi bumi juga menjadi begitu penting artinya dalam melengkapi data-data tentang gejala arus laut dan pertukaran panas dimana hal ini merupakan suatu pekerjaan yang sulit untuk dilakukan dimasa lalu.
Sebagai cabang ilmu yang masih relatif muda dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya diharapakan ilmu oseanografi dapat berkembang juga dengan cepat sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan manusia dan alam.
Sumber : Sahala hutabarat, Pengantar Oseanografi, UI-Press

statistik uji

PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PETA KONSESI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN SAWIT DAN PELANGGARAN YANG TERJADI

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Kerusakan lingkungan, khususnya di Indonesia, telah terjadi pada berbagai tempat dan berb...